Thursday, June 4, 2009

Apakah seorang pengajar harus kreatif?


Kita sering kali mendengar kata kreatif dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebenarnya apa itu kreatif? Kreatif berasal dari kata create yang berarti menciptakan. Menurut kamus Bahasa Indonesia kreatif berarti memiliki daya cipta. Setiap orang harus kreatif untuk mengembangkan diri dan kemampuannya.

Sebagai pengajar pun harus kreatif dalam pengajarannya. Ia harus menciptakan aktivitas belajar yang menyenangkan di kelas sehingga para murid menjadi semangat dalam belajar. Murid menjadi pelajar aktif dan reflektif yang sering disebut dengan pengajaran student-centered. Pengajaran ini mendorong pengajar untuk membantu murid secara aktif mengonstruksi pemahaman mereka, berpikir mendalam, memecahkan problem dunia nyata, dan memotivasi diri sendiri.

Kebanyakkan ditemukan di sekolah-sekolah bahwa para pengajar hanya melakukan aktivitas belajar-mengajar yang rutin dan terlalu kaku. Hal tersebut membuat para murid menjadi jenuh dan tidak ada motivasi di dalam dirinya untuk terus maju dan mencari ilmu. Untuk itu para pengajar harus menjadi seorang yang kreatif.

Saya mempunyai beberapa ide membuat aktivitas belajar-mengajar yang menarik dan menyenangkan khususnya untuk murid kelas 1 SD. Semoga ide saya dapat bermanfaat.

Monday, June 1, 2009

Pelajaran Bahasa Indonesia


Pendidikan bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek penting yang perlu diajarkan kepada para murid di sekolah. Tak heran apabila mata pelajaran ini kemudian diberikan sejak masih di bangku SD hingga lulus SMA. Dari situ diharapkan murid mampu menguasai, memahami, dan dapat mengimplementasikan keterampilan berbahasa seperti membaca, menyimak, menulis, dan berbicara.


Selama ini pengajaran bahasa Indonesia di sekolah cenderung konvesional, bersifat hafalan, penuh jejalan teori-teori linguistik yang rumit, serta tidak ramah terhadap upaya mengembangkan kemampuan berbahasa murid. Hal ini khususnya dalam kemampuan membaca dan menulis. Pola semacam itu hanya membuat murid merasa jenuh untuk belajar bahasa Indonesia.


Pada umumnya para murid menempatkan mata pelajaran bahasa pada urutan terakhir dalam pilihan para murid yaitu setelah pelajaran-pelajaran eksakta dan beberapa ilmu sosial lain. Jarang murid yang menempatkan pelajaran ini sebagai favorit. Hal ini semakin terlihat dengan rendahnya minat murid untuk mempelajarinya dibandingkan dengan mata pelajaran lain.


Saya menyoroti masalah ini setelah melihat adanya metode pengajaran bahasa yang telah gagal mengembangkan keterampilan dan kreativitas para murid dalam berbahasa. Hal ini disebabkan karena pengajarannya yang bersifat formal akademis dan bukan untuk melatih kebiasaan berbahasa para murid itu sendiri. Oleh karena itu, sebagai pengajar harus kreatif dalam pengajarannya.


Pelajaran bahasa Indonesia mulai dikenalkan di tingkat sekolah sejak kelas 1 SD. Seperti ulat yang hendak bermetamorfosis menjadi kupu-kupu. Mereka memulai dari nol. Pada masa ini materi pelajaran bahasa Indonesia yang diajarkan mencakup membaca, menulis sambung, dan membuat karangan. Para murid harus sering latihan untuk membaca dan menulis huruf sambung. Pengajar tidak hanya menjelaskan secara teoritis.


Pengajar dapat memberikan aktivitas kepada murid untuk membuat karangan singkat dari gambar yang akan diberikan oleh pengajar. Setelah itu, pengajar dapat menyuruh murid untuk membacakan karangan tersebut di depan kelas.



Ceritakanlah gambar-gambar di bawah ini dengan dua atau tiga kalimat yang sederhana!


1.


2.

3.


Saturday, May 30, 2009

Pelajaran Bahasa Inggris


Pengajaran bahasa Inggris di Indonesia sudah dimulai pada saat setelah masa Kemerdekaan Indonesia. Berbagai kurikulum dan metode telah dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan murid dalam menguasai bahasa Inggris. Salah satu cara pemerintah dalam meningkatkan kemampuan murid dalam berbahasa Inggris adalah memperkenalkan bahasa Inggris lebih dini, yaitu dimulai dari sekolah dasar. Murid kelas 1 SD sudah belajar pelajaran bahasa Inggris.

Materi pengajaran bahasa Inggris untuk murid kelas 1 SD haruslah bersifat gembira dan interaktif. Oleh sebab itu materi dan metode yang diberikan harus sesuai dengan perkembangan murid. Para pengajar dapat menggunakan lagu, teka teki, permainan, dan gambar yang menarik selama proses belajar mengajar tersebut. Akan tetapi tidak semua permainan untuk murid cocok bagi mereka. Oleh karena itu, tugas dan kewajiban pengajar untuk dapat menyeleksi permainan yang cocok buat mereka sesuai dengan tingkat kognitif, fisik, dan emosional anak.


Hasil data juga menunjukkan bahwa para pengajar percaya bahwa buku pelajaran murid seharusnya penuh warna agar menjadi menarik perhatian dan motivasi murid itu sendiri. Gambar yang berwarna dan interaktif membuat murid menjadi tertarik dan penasaran sehingga menambah motivasi mereka untuk mempelajari bahan selanjutnya. Ditambahkan pula bahwa murid akan lebih mudah untuk menghafal kosa kata ketika mereka melihat sesuatu yang menarik. Pembelajaran menulis, membaca, berbicara, dan menyimak haruslah diajarkan secara terpadu.


Permainan yang dapat digunakan oleh pengajar


Scrabble


Permainan ini mengasah kemampuan kognitif murid dalam berpikir secara tepat dan teratur.

Cara memainkannya adalah:

1. Permainan ini melibatkan lebih dari satu pemain sehingga dampingi anak atau ajak teman-teman anak untuk ikut bermain dengan maksimal 4 pemain. Jadi, pengajar harus mempersiapkan beberapa scrabble tergantung jumlah murid.

2. Mulailah bermain menempatkan huruf-huruf a-z sesuai dengan gilirannya, buat huruf-huruf tersebut membentuk satu kata yang mengandung arti, misal nama hewan (dalam bahasa Inggris).

3. Teruslah bergantian memasang huruf-huruf sampai papan bermain telah penuh.

4. Hitung skor untuk tiap pemain dan pemenangnya adalah yang mempunyai skor tertinggi.




Lagu yang dapat digunakan oleh pengajar untuk dinyanyikan bersama murid


A B C SONG


TEN LITTLE INDIANS


TWINKLE TWINKLE LITTLE STAR

Thursday, May 28, 2009

Pelajaran IPS


Ilmu Pengetahuan Sosial disingkat IPS adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penelitian dengan cakupan yang luas dalam berbagai lapangan meliputi perilaku dan interaksi manusia di masa kini dan masa lalu. IPS tidak memusatkan diri pada satu topik secara mendalam melainkan memberikan tinjauan yang lebih luas terhadap masyarakat.

Karena sifatnya yang berupa penyederhanaan dari ilmu-ilmu sosial, di Indonesia IPS dijadikan sebagai mata pelajaran untuk siswa sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah tingkat pertama (SMP/SLTP). Sedangkan untuk tingkat di atasnya, mulai dari sekolah menengah tingkat atas (SMA/SMU) dan perguruan tinggi, ilmu sosial dipelajari berdasarkan cabang-cabang dalam ilmu tersebut khususnya jurusan atau fakultas yang memfokuskan diri dalam mempelajari hal tersebut.

Murid kelas 1 SD sudah belajar pelajaran IPS. Mereka akan belajar mengenai uang, identitas diri, keluarga, kasih sayang, hidup rukun, dan peristiwa masa kecil.

Murid akan diajarkan mengenai uang pada bab satu. Pengajar dapat menunjukkan uang dalam bentuk uang mainan misalnya uang dalam monopoli atau uang mainan. Pengajar juga memberitahukan kegunaan uang. Di akhir pelajaran, pengajar menyuruh murid untuk menebak jumlah mata uang yang ditunjukkan oleh pengajar.

Pada bab dua murid diajarkan mengenai identitas diri. Pengajar dapat menyuruh para murid untuk memperkenalkan diri mereka dari nama, alamat rumah, tanggal lahir, hobi, warna kesukaan, dan lain-lain. Mereka akan memperkenalkan diri mereka di depan kelas. Para murid yang lain harus memperhatikannya karena di akhir pelajaran akan diadakan suatu permainan. Permainannya adalah para murid harus membentuk kelompok sesuai dengan perintah pengajar. Misalnya pengajar menyuruh murid untuk mencari teman yang memilki hobi yang sama. Para murid yang paling cepat membentuk kelompok itulah yang menang dalam permainan ini. Para murid pun akan lebih mengenal temannya lebih dekat.

Pada bab tiga murid akan diajarkan mengenai keluarga oleh pengajar. Setelah pengajar menjelaskan materi tersebut, pengajar menyuruh para murid untuk menuliskan nama keluarga mereka di pohon silsilah yang akan diberikan oleh pengajar. Pohon silsilah yang diberikan sangat sederhana. Murid hanya menuliskan silsilah keluarga dari kakek/nenek mereka. JIka murid lupa atau tidak mengetahui nama kakek/nenek mereka, murid tidak harus mengisinya.

Pohon Silsilah



Selanjutnya pada bab empat pengajar akan menjelaskan mengenai kasih sayang. Pengajar dapat memberikan aktivitas kepada murid berupa menyusun potongan gambar. Pengajar akan membagikan potongan-potongan berbentuk tabung dan segitiga kepada murid. Di dalam potongan tersebut akan terdapat tulisan mengenai kasih sayang. Murid harus menyusun potongan tersebut menjadi sebuah pohon yang ada di dalam pot. Murid akan mudah menyusun potongan tersebut karena di dalam potongan gambar tersebut terdapat angka dari 1, 2, 3, 4, dan 5. Murid menyusun dari angka paling bawah sampai atas sehingga membentuk sebuah pohon. Setelah murid menyusun potongan tersebut, murid mewarnainya.

Aktivitas menyusun potongan gambar menjadi sebuah pohon di dalam pot


(4) ayah dan ibuku sabar dan perhatian


(2) ayah dan ibu mengasuh aku

(3) kakek dan nenek menyayangiku



(1) ibu melahirkan dan mengasuh aku


(5) aku menyayangi adik dan kakakku

Pada bab lima pengajar akan menjelaskan mengenai hidup rukun. pengajar dapat memberikan aktivitas berupa menebak gambar yang diberikan oleh pengajar. Murid disuruh menebak dan mewarnai gambar yang mencerminkan hidup rukun.

Warnai gambar yang mencerminkan hidup rukun

a.


b.


Murid akan mempelajari peristiwa masa kecil pada bab enam. Aktivitas yang dapat diberikan oleh pengajar adalah murid disuruh menceritakan peristiwa yang lucu ketika mereka masih kecil. Murid akan maju satu persatu ke depan kelas. Murid dilatih untuk berani berbicara di depan umum.

Tuesday, May 26, 2009

Pelajaran IPA


Ilmu Pengetahuan Alam, biasa disingkat IPA, adalah sebuah mata pelajaran yang mempelajari ilmu alam untuk murid sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah tingkat pertama (SMP/SLTP). Namun berbeda pada istilah yang terdapat di sekolah menengah tingkat atas (SMA/SMU) dan perguruan tinggi, kata IPA lebih dikenal sebagai salah satu penjurusan kelas yang secara khusus lebih memfokuskan untuk membahas ilmu-ilmu eksakta.

Dalam ilmu pengetahuan, istilah ilmu pengetahuan alam merujuk kepada pendekatan logis untuk mempelajari alam semesta. Ilmu pengetahuan alam mempelajari alam dengan menggunakan metode-metode sains.

lmu pengetahuan alam atau sains (science) diambil dari kata latin Scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan, tetapi kemudian berkembang menjadi khusus Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses.

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa pelajaran IPA sudah diajarkan dari kelas 1 SD. Mereka akan mempalajari mengenai anggota tubuh manusia, benda di sekitarnya, energi, dan benda langit. Akan tetapi, materi yang diajarkan memang masih sangat sederhana. Misalnya, materi mengenai anggota tubuh manusia, mereka hanya mempelajari kegunaan lima pancaindera yaitu mata, hidung, telinga, kulit, dan lidah.

Sebagai pengajar, kita harus membuat aktivitas yang menarik mungkin supaya murid menjadi termotivasi untuk belajar dengan giat. Pengajar tidak hanya sekedar menjelaskan materi saja, akan tetapi harus membuat murid mengerti dan aktif dalam kegiatan belajar-mengajar.

Dalam materi mengenai anggota tubuh manusia, pengajar dapat mengajak para murid untuk bernyanyi lagu Dua Mata Saya ciptaan Pak Kasur. Lagu tersebut menceritakan mengenai jumlah anggota tubuh manusia seperti mata, hidung, tangan, kaki, dan mulut. Suasana kelas pun menjadi tidak monoton.



Setelah pengajar mengajak para murid untuk bernyanyi, pengajar mulai menjelaskan materi. Supaya para murid lebih mengerti, pengajar menyuruh para murid mengikuti instruksi dari pengajar.

Pertama, pengajar menyuruh para murid untuk memejamkan mata. Pengajar menanyakan apakah mereka dapat melihat sesuatu. Setelah itu, menyuruh mereka membuka mata. Pengajar pun memberikan penjelasan bahwa kegunaan mata adalah untuk melihat dan ketika mereka memejamkan mata, mereka tidak akan melihat sesuatu.

Kedua, pengajar menyuruh para murid untuk menutup telinga mereka. Lalu, pengajar berbicara sesuatu hal. Pengajar menanyakan apakah mereka mendengar apa yang diucapkan olehnya. Jika mereka menjawab tidak, pengajar pun menyuruh mereka untuk tidak menutup lagi telinga mereka. Pengajar menjelaskan bahwa kegunaan telinga untuk mendengar dan mereka tidak akan mendengar sesuatu jika mereka menutup telinga mereka.

Ketiga, pengajar menyuruh salah satu murid untuk maju ke depan kelas. Pengajar menyuruh murid tersebut untuk mencium buah jeruk yang dibawanya dengan hidung tertutup. Pengajar menanyakan apakah murid tersebut dapat mencium bau jeruk tersebut. Pengajar menjelaskan kepada semua murid bahwa mereka tidak akan mencium sesuatu bau dengan hidung tertutup. Pengajar memberitahukan kegunaan hidung untuk mencium bau.

Keempat, pengajar membagikan permen kepada semua murid dan menyuruh mereka untuk menempelkan permen tersebut ke pipi mereka. Pengajar menanyakan kepada murid apakah mereka merasakan manisnya permen tersebut. Setelah itu, pengajar menyuruh murid untuk menaruh permen tersebut ke lidah mereka dan bertanya kembali kepada murid apakah mereka sudah merasakan manisnya permen tersebut. Pengajar pun menjelaskan bahwa lidah merupakan indera pengecap yang dapat merasakan sesuatu baik manis, asam, pahit, maupun asin.

Kelima, pengajar menyuruh para murid untuk saling berpasangan. Setelah mereka sudah berpasangan, salah satu mata dari mereka akan ditutup dengan kain. Teman pasangannya akan memberikan sebuah pensil kepada teman yang matanya sudah tertutup oleh kain. Teman yang matanya tertutup tersebut disuruh meraba pensil tersebut dan menebak benda yang ia pegang tersebut. Pengajar memberitahukan bahwa kepada murid bahwa teman yang matanya tertutup tersebut pasti dapat menebak dengan benar karena ia sudah meraba benda tersebut. Kulit merupakan indera peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan.

Di akhir pelajaran, pengajar dapat memberikan evaluasi berupa pertanyaan supaya pengajar dapat mengetahui sejauh mana para murid memahami kegunaan anggota tubuh mereka.

Jodohkan anggota tubuh dengan kegunaannya yang ada di bawah ini!

Anggota tubuh

1. Mata


2. Telinga

3. Lidah



4. Hidung



Kegunaan


a. Mendengarkan lagu



b. Mencium bunga



c. Merasakan makanan



d. Menonton TV



Murid kelas 1 SD juga mempelajari mengenai kegunaan, ciri-ciri bentuk, ukuran, warna, dan sifat benda yang ada di sekelilingnya. Pengajar dapat memberikan aktivitas berupa permainan kepada para murid. Nama permainannya adalah "Mencari Harta Karun". Murid disuruh untuk mencari benda-benda berbentuk persegi, persegi panjang, lingkaran, dan tabung yang terdapat di dalam kelas. Murid yang mendapatkan benda-benda tersebut dalam jumlah terbanyak akan mendapatkan hadiah dari pengajar. Murid juga disuruh untuk menyebutkan kegunaan benda yang mereka cari tersebut.

Pengajar juga dapat menyuruh murid untuk menjawab pertanyaan dengan gambar yang sudah tertera. Misalnya seperti di bawah ini.



1. Apa warna baju yang dipakai oleh anak perempuan yang berkacamata?
(biru muda)
2. Apa warna rok yang dipakai oleh anak perempuan yang sedang melambaikan tangannya? (merah)
3. Apa warna kaos kaki yang dipakai oleh kedua anak perempuan tersebut? (putih)

Pada bab berikutnya, pengajar menjelaskan materi mengenai energi dan kegunaan. Pengajar menerangkan benda yang dapat bergerak sendiri dan benda yang tidak dapat bergerak sendiri. Di akhir pelajaran, pengajar dapat memberikan aktivitas berupa pertanyaan yang harus dijawab oleh murid.

Tentukanlah benda di bawah ini merupakan benda yang dapat bergerak sendiri atau benda yang tidak dapat bergerak sendiri!

1.


(benda yang tidak dapat bergerak sendiri)

2.


(benda yang tidak dapat bergerak sendiri)

3.



(benda yang dapat bergerak sendiri)

4.


(benda yang tidak d
apat bergerak sendiri)

5.



(benda yang dapat bergerak sendiri)

Ketika pengajar menjelaskan materi mengenai benda langit, pengajar dapat memberikan aktivitas kepada murid untuk membuat bintang, bulan, dan matahari dari lilin mainan. Aktivitas ini mengasah kreativitas murid. Murid dapat membuatnya sesuai keinginan mereka. Pengajar dapat memberikan contoh terlebih dahulu cara membuatnya.

Membuat benda langit dari lilin mainan



Sunday, May 24, 2009

Pelajaran Matematika


Matematika
(dari bahasa Yunani: μαθηματικά - mathēmatiká) adalah studi besaran, struktur, ruang, relasi, perubahan, dan beraneka topik pola, bentuk, dan entitas. Pada murid kelas 1 SD pengajar akan mengajarkan materi mengenai pengukuran waktu, bangun datar, bangun ruang yang masih sederhana, penjumlahan dan pengurangan bilangan.

Sebenarnya materi yang disampaikan masih sederhana. Akan tetapi, murid selalu memandang bahwa pelajaran ini adalah pelajaran yang paling susah. Untuk itu sebagai pengajar harus mengubah pola pikir yang lama tersebut. Pengajar harus menciptakan aktivitas yang menyenangkan dalam pelajaran matematika sehingga murid menjadi suka pelajaran matematika.

Misalnya, ketika pengajar usai memberikan materi penjumlahan atau pengurangan bilangan. Pengajar memberikan latihan menghitung untuk para murid tetapi tidak secara tertulis seperti biasanya. Pengajar dapat menggunakan kelereng untuk melakukan penjumlahan atau pengurangan. Pengajar akan memberikan soal penjumlahan atau pengurangan dan menyuruh murid untuk menghitung bilangan tersebut dengan menggunakan kelereng. Contohnya, pengajar memberikan soal 2 + 3, murid harus menjawab soal tersebut dengan mengumpulkan kelereng sebanyak 5. Suasana belajar-mengajar seperti ini sangatlah menyenangkan. Murid menjadi belajar sambil bermain.

Selain itu, murid juga dapat diberikan aktivitas mewarnai dan menghitung jumlah bangun datar yang ada di gambar. Pengajar dapat membuat gambar sebuah rumah dengan bentuk bangun datar. Contohnya seperti ini gambar rumah di bawah ini.


Hitung berapa jumlah persegi, persegi panjang, segitiga, lingkaran, jajar genjang, dan busur pada gambar ini?

Jadi, murid belajar menghitung jumlah bangun datar sambil mewarnai. Pada gambar tersebut terdapat bangun datar yaitu persegi, persegi panjang, segitiga, lingkaran, jajar genjang, dan busur. Pengajaran ini membuat murid mengasah otak dan kreativitas mereka.

Pengajaran pada murid kelas 1 SD harus yang menarik dan tidak membosankan karena mereka masih dalam proses peralihan dari Taman Kanak-Kanak yang masih suka bermain daripada belajar. Oleh karena itu, pengajar dapat memberikan aktivitas atau soal-soal matematika yang bergambar.

Pengajar dapat membuat suatu gambar pohon apel yang sedang berbuah. Murid disuruh untuk menghitung jumlah buah apel yang ada di pohon tersebut. Contoh gambarnya ada di bawah ini.



Pengajar juga dapat memberikan soal mengenai bangun ruang. Soal tersebut dalam bentuk gambar. Gambar tersebut adalah gambar yang sering dilihat oleh murid. Murid disuruh menjawab gambar tersebut berbentuk kubus, balok, bola, kerucut, atau tabung.

Contohnya:

Gambar di bawah ini berbentuk apa?

1.

(tabung)
2.

(kubus)
3.
(kerucut)
4.

(bola)
5.

(balok)

Saturday, May 23, 2009

Kesimpulan


Kesimpulannya adalah sebagai pengajar harus kreatif dalam pengajarannya. Pengajar menciptakan suasana belajar-mengajar yang menyenangkan. Proses belajar yang tadinya berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada murid (learner centered). Hal tersebut dapat mendorong murid untuk terlibat dalam membangun pengetahuan, sikap, dan perilaku.


Dalam proses pembelajaran yang berpusat pada murid, murid memperoleh kesempatan untuk membangun sendiri pengetahuannya sehingga mereka akan memperoleh pemahaman yang mendalam (deep learning) dan pada akhirnya dapat meningkatkan mutu kualitas murid.


Melalui penerapan pembelajaran yang berpusat pada murid maka murid harus berpartisipasi secara aktif, selalu ditantang untuk memiliki daya kritis, mampu menganalisis, dan dapat memecahkan masalah-masalahnya sendiri. Pengajar memberikan aktivitas-aktivitas supaya murid terus berlatih dalam mengerjakan tugasnya. Aktivitas yang diberikan haruslah menarik supaya murid semakin termotivasi untuk mengerjakan tugasnya tersebut.


Sekian dan Terima Kasih


Sumber:

Santrock, J.W. (2008). Educational Psychology (3nd ed.). NY: McGrawHill company.

www.wikipedia.com

www.google.com