Sunday, May 24, 2009

Pelajaran Matematika


Matematika
(dari bahasa Yunani: μαθηματικά - mathēmatiká) adalah studi besaran, struktur, ruang, relasi, perubahan, dan beraneka topik pola, bentuk, dan entitas. Pada murid kelas 1 SD pengajar akan mengajarkan materi mengenai pengukuran waktu, bangun datar, bangun ruang yang masih sederhana, penjumlahan dan pengurangan bilangan.

Sebenarnya materi yang disampaikan masih sederhana. Akan tetapi, murid selalu memandang bahwa pelajaran ini adalah pelajaran yang paling susah. Untuk itu sebagai pengajar harus mengubah pola pikir yang lama tersebut. Pengajar harus menciptakan aktivitas yang menyenangkan dalam pelajaran matematika sehingga murid menjadi suka pelajaran matematika.

Misalnya, ketika pengajar usai memberikan materi penjumlahan atau pengurangan bilangan. Pengajar memberikan latihan menghitung untuk para murid tetapi tidak secara tertulis seperti biasanya. Pengajar dapat menggunakan kelereng untuk melakukan penjumlahan atau pengurangan. Pengajar akan memberikan soal penjumlahan atau pengurangan dan menyuruh murid untuk menghitung bilangan tersebut dengan menggunakan kelereng. Contohnya, pengajar memberikan soal 2 + 3, murid harus menjawab soal tersebut dengan mengumpulkan kelereng sebanyak 5. Suasana belajar-mengajar seperti ini sangatlah menyenangkan. Murid menjadi belajar sambil bermain.

Selain itu, murid juga dapat diberikan aktivitas mewarnai dan menghitung jumlah bangun datar yang ada di gambar. Pengajar dapat membuat gambar sebuah rumah dengan bentuk bangun datar. Contohnya seperti ini gambar rumah di bawah ini.


Hitung berapa jumlah persegi, persegi panjang, segitiga, lingkaran, jajar genjang, dan busur pada gambar ini?

Jadi, murid belajar menghitung jumlah bangun datar sambil mewarnai. Pada gambar tersebut terdapat bangun datar yaitu persegi, persegi panjang, segitiga, lingkaran, jajar genjang, dan busur. Pengajaran ini membuat murid mengasah otak dan kreativitas mereka.

Pengajaran pada murid kelas 1 SD harus yang menarik dan tidak membosankan karena mereka masih dalam proses peralihan dari Taman Kanak-Kanak yang masih suka bermain daripada belajar. Oleh karena itu, pengajar dapat memberikan aktivitas atau soal-soal matematika yang bergambar.

Pengajar dapat membuat suatu gambar pohon apel yang sedang berbuah. Murid disuruh untuk menghitung jumlah buah apel yang ada di pohon tersebut. Contoh gambarnya ada di bawah ini.



Pengajar juga dapat memberikan soal mengenai bangun ruang. Soal tersebut dalam bentuk gambar. Gambar tersebut adalah gambar yang sering dilihat oleh murid. Murid disuruh menjawab gambar tersebut berbentuk kubus, balok, bola, kerucut, atau tabung.

Contohnya:

Gambar di bawah ini berbentuk apa?

1.

(tabung)
2.

(kubus)
3.
(kerucut)
4.

(bola)
5.

(balok)

No comments:

Post a Comment